pertanyaan
Leave Your Message
Demensia: Mengungkap Faktor-Faktor yang Membuat Otak "Hilang"

Berita Perusahaan

Demensia: Mengungkap Faktor-Faktor yang Membuat Otak "Hilang"

Tanggal 10 Desember 2024

Kabar baiknya adalah penelitian telah menemukan bahwa 40% kasus Alzheimer terkait dengan beberapa faktor risiko potensial yang dapat diubah. Ini berarti bahwa melalui beberapa intervensi gaya hidup sederhana, kita mungkin dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer.

 

Pendidikan rendah: Pengetahuan mengubah otak

Pertama, mari kita bicara tentang tingkat pendidikan. Anda mungkin bertanya-tanya, apa hubungan antara tingkat pendidikan danPenyakit Alzheimer? Padahal, ada hubungan yang sangat erat! Berbagai penelitian menemukan bahwa orang dengan tingkat pendidikan rendah memiliki risiko yang relatif lebih tinggi untuk terkena penyakit Alzheimer. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin kuat kapasitas cadangan otak dan semakin baik pula daya tahannya terhadap demensia. Jadi, perbanyaklah membaca dan belajar, tidak hanya untuk promosi jabatan dan kenaikan gaji, tetapi juga untuk kesehatan otak kita! Tentu saja, hal ini tidak berarti bahwa orang yang tidak banyak membaca pasti akan terkena penyakit Alzheimer, tetapi meningkatkan tingkat pendidikan memang merupakan langkah pencegahan yang baik.

pendidikan.jpg

 

Hipertensi: Jangan biarkan pembuluh darah Anda terlalu sempit

Hipertensi yang dikenal sebagai "silent killer" sebenarnya erat kaitannya dengan penyakit Alzheimer. Hipertensi jangka panjang dapat menyebabkan pengerasan dan penyempitan pembuluh darah, sehingga memengaruhi suplai darah ke otak. Begitu otak mengalami "iskemik dan hipoksia", berbagai masalah akan muncul, termasuk penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, kita harus lebih memerhatikan tekanan darah kita. Ingatlah untuk mengukur tekanan darah Anda secara teratur. Jika tekanan darah Anda tinggi, Anda harus mengambil tindakan tepat waktu, seperti mengatur pola makan, berolahraga secukupnya, minum obat tepat waktu, dll. Jangan biarkan pembuluh darah Anda "terlalu sempit" sehingga otak Anda tidak mendapatkan lingkungan yang nyaman.

Hipertensi.jpg

 

Gangguan pendengaran: Telinga buruk, otak buruk

Anda mungkin berpikir bahwa gangguan pendengaran dan penyakit Alzheimer tidak ada hubungannya, bukan? Padahal, tidak demikian. Penelitian telah menemukan bahwa orang dengan gangguan pendengaran memiliki risiko yang relatif tinggi untuk terkena penyakit Alzheimer. Hal ini karena gangguan pendengaran memengaruhi fungsi pemrosesan pendengaran otak, yang akan menyebabkan penurunan fungsi otak secara bertahap dalam jangka waktu yang lama. Jadi, teman-teman, jika Anda mendapati bahwa pendengaran Anda telah menurun, Anda harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan. Jangan berpikir bahwa gangguan pendengaran hanyalah masalah kecil, gangguan pendengaran dapat "mempengaruhi seluruh tubuh"!

Gangguan pendengaran.jpg

 

Merokok: Satu hisapan rokok dapat membahayakan seluruh tubuh

Berbicara tentang merokok, ini adalah topik yang lumrah. Merokok tidak hanya merugikanparu-paru, tetapi juga otak! Merokok dalam jangka panjang dapat menyebabkan vasokonstriksi serebral dan hipoksia, yang memengaruhi fungsi normal otak. Selain itu, merokok juga meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit Alzheimer.

merokok.jpg

 

Obesitas: Kelebihan berat badan, otak kelebihan berat badan

Obesitas, "penyakit kemakmuran" yang umum di kalangan orang modern, sebenarnya terkait dengan penyakit Alzheimer.Kegemukandapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan endokrin, yang pada gilirannya memengaruhi fungsi normal otak. Selain itu, obesitas meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, yang semuanya dapat menjadi penyebab penyakit Alzheimer.

Obesitas.jpg

 

Depresi: Suasana Hati Buruk, Otak Tertekan

Anda mungkin tidak tahu bahwa depresi sebenarnya dapat membahayakan otak. Depresi jangka panjang dapat menyebabkan ketidakseimbangan neurotransmitter di otak dan merusak neuron, yang pada gilirannya memengaruhi fungsi kognitif otak. Dan penurunan kognitif merupakan salah satu manifestasi awal penyakit Alzheimer.

Depresi.jpg

 

Kurangnya aktivitas fisik: Gerakkan otak Anda agar lebih fleksibel

Saat ini, banyak orang yang lebih suka berdiam diri di rumah dan kurang beraktivitas fisik. Namun, tahukah Anda? Kurangnya aktivitas fisik tidak hanya akan membuat tubuh menjadi gemuk dan kebugaran fisik menurun, tetapi juga memengaruhi kesehatan otak. Aktivitas fisik yang tepat dapat memperlancar peredaran darah, meningkatkan suplai oksigen ke otak, serta membuat otak lebih fleksibel dan tajam.

Kurangnya aktivitas fisik.jpg

 

Diabetes: Gula darah tak stabil, otak pun ikut “bingung”

Diabetes, yang merupakan "beban manis" ini, sebenarnya dapat membahayakan otak.gula darahkadarnya dapat menyebabkan penyakit pembuluh darah dan kerusakan saraf, yang pada gilirannya memengaruhi fungsi normal otak. Selain itu, diabetes meningkatkan risiko berbagai komplikasi, yang semuanya dapat menjadi penyebab penyakit Alzheimer.

Diabetes.jpg

 

Minum berlebihan: Alkohol membahayakan tubuh dan otak

Terakhir, mari kita bahas tentang minum berlebihan. Banyak orang tahu bahwa minum berlebihan berbahaya bagi tubuh, tetapi juga dapat merusak otak! Minum berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada neuron otak, penurunan fungsi kognitif, dan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.

Minum berlebihan.jpg